Pengertian
Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT
Media pembelajaran berbasis ICT
adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi informasi. Dalam sistem ini interaksi antara pengajar (guru) dan
peserta (murid) ajar tidak harus saling bertatap muka (bertemu) secara fisik
seperti halnya dalam sistem pendidikan konvensional, mereka bertemu dalam ruang
teknologi informasi (internet) dengan memanfaatkan suatu media yang disebut
komputer.
Ragam Media Pembelajaran Matematika Berbasis
ICT
Menurut Sahid dari segi kemunculannya, sumber belajar
dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni
1. Sumber
belajar yang sengaja dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran (learning
resources by design). Contoh : buku,
ensilkopedi, kamus, materi-materi pembelajaran dalam bentuk multimedia (film,
video, animasi, slide software pembelajaran berbantuan komputer)
2. Sumber
belajar yang tidak dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran namun
dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran (learning resources by utilization).
Contoh sumber belajar jenis kedua antara lain: alam sekitar, lingkungan fisik,
lingkungan sosial, kehidupan manusia, situs-situs Web.
Beberapa
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis ICT, adalah:
a. Internet
Internet
adalah media sesungguhnya dalam pendidikan berbasis TI, karena perkembangan
internet kemudian muncul model-model e-learning, distance learning, web base
learning, dan istilah pendidikan berbasis TI lainnya. Internet merupakan
jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi
informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses
belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan
pendidikan berbasis TI tersedia akses internet.
b. Intranet
Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet. Pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.
Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet. Pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.
c. CD-ROM/Flash Disk
Media
CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet
tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian
dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash disk merupakan
bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah.
d. Mobile Phone
Pembelajaran
berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal
ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat.
Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui
telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan
istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile
learning).
Fungsi Media Pembelajaran Berbasis
ICT
Internet and Communication Technology (ICT) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Teknologi berfungsi sebagai alat
(tools), untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata,
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu
pengetahuan(science), dan
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan
dan alat bantu untuk pembelajaran(literacy).
Dalam
hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat
bantu untukmenguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini
posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai:
fasilitator, motivator, transmitter, dan evaluator. Sebagai bagian dari
pembelajaran, teknologi/ICT memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen,
komplemen, dan substitusi (Riyana, 2008).
0 komentar:
Posting Komentar