Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » KARAKTERISTIK dan LANDASAN MPM

KARAKTERISTIK dan LANDASAN MPM

Written By Unknown on Jumat, 21 Maret 2014 | 00.53






Sesuai dengan klasifikasinya, maka setiap media pembelajaranmempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihatmenurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan rangsanganindera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun pembauan/penciuman. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan diatas, berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjaditiga kelompok.
a)    Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yangakan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan balk dan efisien. Selain fungsitersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelassajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepatterlupakan bila tidak digrafiskan (divisualkan). Bentuk-bentuk media grafisantara lain adalah:
·      gambar foto,
·      sketsa,
·      diagram,
·      bagan/chart,
·      grafik,
·      kartun,
·      poster,
·      peta,
·      papan flannel, dan
·      papan buletin.

b)   Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yangdisampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-lambangauditif, balk verbal maupun non-verbal. Bebarapa media yang dapatdimasukkan ke dalam kelompok media audio antara lain:
·      radio, dan
·      alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.

c)      Media Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis, dalamart dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk lembar  peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media),rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill(keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah:
·      Film Bingkai,
·      Film rangkai,
·      Film gelang (loop),
·      Filmtransparansi,
·      Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm, dan
·      Televisi danVideo.

Menurut  Arsyad  (2005),  setiap  media  pembelajaran  memiliki  karakteristik  tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media  dari  segi  ekonomisnya,  lingkup  sasaran  yang  dapat  diliput,  dan  kemudahan kontrolnya oleh pemakai  (Sadiman, dkk, 1990). Karakteristik media  juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal  ini Kemp  (1975)  menyatakan,  pengetahuan  mengenai  karakteristik  media  pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Karakteristik media merupakan  dasar  pemilihan  media  yang  disesuaikan  dengan  situasi  belajar  tertentu. (Sadiman, dkk, 1990).
     Ada  tiga  karakteristik  media  berdasarkan  petunjuk  penggunaan  media  pembelajaran untuk  mengantisipasi  kondisi  pembelajaran  di  mana  guru  tidak  mampu  atau  kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran  tersebut adalah:
1. Ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan,
    melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri  manipulatif,  yaitu  kemampuan  media  untuk  mentransformasi  suatu  obyek,
    kejadian  atau  proses  dalam  mengatasi masalah  ruang  dan  waktu.  Sebagai  contoh,
    misalnya proses  larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat
    disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse
    recording).  Atau  sebaliknya,  suatu  kejadian  /  peristiwa  dapat  diperlambat
    penayangannya  agar  diperoleh  urut-urutan  yang  jelas  dari  kejadian  /  peristiwa
    tersebut.
3. Ciri distributif,  yang menggambarkan  kemampuan media untuk mentransportasikan
    obyek  atau  kejadian  melalui  ruang,  dan  secara  bersamaan  kejadian  itu  disajikan
    kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang
    relatif sama mengenai kejadian tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri media pembelajaran:
1.  Media dapat merekam dan merekonstruksi peristiwa.
2.  Media  dapat  memanipulasi  waktu,  tempat,  dan  dimensi  fisik  obyek  yang
    dipelajari.
3.  Media  dapat  mendistribusikan  pengalaman  belajar  dalam  berbagai  setting
     lingkungan.




LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Daryanto daloam bukunya Media Pembelajaran ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, tekhnologis, dan empiris.
  1. Landasan Filosofis
Didalam landasan filosofis ini terdapat suatu pandangan bahwa “dengan digunakannya berbagai jenis media hasil tekhnologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi”. Tetapi pendapat tersebut mendapatkan suatu sanggahan bahwa dengan adanya berbagai media pembelajaran, siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya dan diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Pemakalah sendiri mempunyai pendapat yang sama dengan Daryanto, bahwa yang terpenting adalah dilihat dari bagaimana pandangan guru sendiri terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain maka baik menggunakan media hasil teknologi baru maupun tidak, proses pembelajaran yang dilakukan harus tetap menggunakan pendekatan humanis.
  1. Landasan Psikologis
Landasan psikologis sangat penting dipertimbangkan dalam penggunaan media pebelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakn secara optimal agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Daryanto adalah:
  1. Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memberikan kejelasan objek yang diamatinya.
  2. Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat konkrit, ada beberapa pendapat dari beberapa ahli, diantaranya:
  1. Menurut Jerome Bruner, ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial atau gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Menurut Bruner, hal tersebut berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
  2. Menurut Charles F. Haban, nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak.
  3. Menurut Edgar Dale, tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar digambarkan sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan kedalam symbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan symbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).

Landasan Teori Media Pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antaralain landasan filosofis,psikologis,teknologis dan empiris.

A.    Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan disunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru didalam kelas, akan berakibat prosespembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaaran akan terhadi dehumanisasi. Benarkah pendapat tersebut? Bukankah dengan adanyaberbagai media pembelajaran jjustru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologis tidak berarti dehumanisasi.
B.     Landasan psikologis
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan hubungan konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat antara lain:
Pertama, Jerome Brunner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experience) kemudian ke belajar dengan symbol, yaitumenggunakan kata-kata (symbolic reperetation). Menurut Brunner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
Kedua,Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata keying paling abstrak.
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang kongkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudianmenuju siswasebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadianyang disajikan dengan  media, dan teraakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment)
C.     Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalamfungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.
D.    Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteritistik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram,video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio,rekaman suara, ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual, berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus memperimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik mata pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS